Senin, 03 Agustus 2009

HIKAYAT SANG KAKEK




Jarum jam sudah menunjukkan pukul tujuh, sang kakek pun bertanya pada cucu kesayangannya itu..
"lho, cu, kenapa belum bersiap-siap?" tanya sang kakek heran.
"anu, kek, malas!!" jawab si cucu singkat.
"malas kenapa, cu?"
"kemungkinan aku juga sudah terlambat kalo tetap berangkat. Lagi pula Doni, teman Adit tidak datang menjemput, diakan lagi sakit kena flu babi..he..he" terang si cucu.
"lho, kamu kan bisa jalan kaki!!" saran sang kakek.
"jalan kaki???"


Aduh, aduh, mau jadi apa bangsa ini kalau generasi mudanya bermental malas. Anak jaman sekarang sudah dibiasakan dan dididik untuk bermalas-malasan dan cepat mengeluh. Sang kakek mencoba memberi tanggapan. jaman sekarang enak, berangkat les, belajar kelompok, ke sekolah semuanya serba kendaraan. Banyak anak-anak sekolah yang sudah bawa motor, bahkan tak jarang ada yang membawa mobil. Kalau disuruh jalan kayaknya semua pada gengsi, padahal jalan kaki itu kan sehat...tidak sama kayak kakek dulu...

"memangnya jaman kakek dulu gimana?" potong si cucu.

Sang kakek pun mulai mengambil ancang-ancang untuk menceritakan peristiwa bersejarah tentang perjuangan dirinya mencari ilmu pengetahuan. Diam-diam sang kakek ingin memberi suatu pelajaran berharga serta hikmah kepada cucunya yang malas itu lewat pengalaman hidupnya.

Dulu, kalau menuntut ilmu itu sangat berat, penuh plus-minusnya alias suka dukanya. Kalau mau dihitung-hitung, justru lebih banyak dukanya ketimbang sukanya. Karena jarak tempat tinggal dan sekolah itu sangat-sangat jauh..bayangkan saja, cu, waktu masih di SD, antara sekolah dan rumah kakek itu berjarak 10 kilo meter, dan itu musti ditempuh dengan jalan kaki..

"JALAN KAKI???" potong si cucu dengan nada terperangah.

Nuntut ilmu itu memang berat, cu. Setelah lulus SD, karena semangat yang kuat dan didorong oleh keinginan yang luhur...( kok kayak undang-undang 45), kakek tetap meneruskan sekolah meski kakek harus berjalan kaki yang jaraknya 15 kilo meter setiap harinya, di SMP negeri 1..Si cucu kembali berdecak kagum mendengar hikayat kakeknya yang sangat luar biasa. Tidak sama kayak anak-anak jaman sekarang, yang jaraknya cuma 200 meter saja sudah pakai kendaraan.
Tapi, yang paling seru lagi, lanjut sang kakek, waktu lulus SMP, cobaan jaraknya makin berat, kakek harus menempuh jarak 20 kilo meter tiap harinya dengan berjalan kaki sebab kakek diterima di SMA unggulan waktu itu, semua itu kakek lakukan demi menuntut ilmu..

"Tapi bisa dilihat sekarang kan hasilnya???"
" Kakek sukses?"
"Tidak!!!"
"kakek berhasil?"
"Tidak!!!"
" Lalu apa, kek?"
"KAKEK LUMPUH!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar